Siswa SMA Ciptakan Plastik dari Kentang
KOMPAS.com — Pernahkah
Anda berpikir bahwa kentang bisa dibuat menjadi plastik? Tentu banyak
orang berpikiran, mustahil itu terjadi. Namun, bagi enam siswa SMAN 48
Jakarta, hal itu tidak mustahil. Melalui berbagai penelitian dan uji
coba laboratorium, akhirnya mereka mampu menciptakan plastik dengan
bahan dasar kentang.
Penemuan luar biasa ini telah mengantarkan
tim SMAN 48 Jakarta menjadi juara pada Kompetisi Think Quest
International 2011 yang diikuti sekitar 33.000 orang dalam 7.603 tim
dari 52 negara. Penyerahan hadiahnya akan dilakukan di San Fransisco Bay
Area, Amerika Serikat, Oktober 2011.
Penemuan plastik kentang ini berawal dari coba-coba dan sekadar mengaplikasikan teori yang mereka dapat di sekolah.
Bentuk,
desain, dan ketebalan plastik yang mereka buat belum terukur secara
jelas. Namun, temuan mereka telah membuka cakrawala baru bagi
pengembangan ilmu pengetahuan. Elastisitas plastik yang mereka buat
dengan bahan dasar kentang ini sangat mirip dengan plastik pabrikan.
Selain
berhasil membuat plastik dari kentang yang mereka sebut bioplastik, tim
yang terdiri dari Villa Yohana (16), Muhammad Labib Nauvaldi (16),
Ikhsan Habibi (15), Tuwendy (16), Faisal Arsya (16), dan Ben Hadi
Pratama (15)—keenamnya kini duduk di kelas XI jurusan IPA—ini juga
membuat kertas berbahan baku pelepah bambu.
Kertas yang
dihasilkan dari pelepah bambu itu nyaris sama dengan kertas daur ulang
yang sering kita lihat: berwarna coklat dan memiliki serat yang tebal.
Menurut
Ben Hadi Pratama, anggota tim, ide awal membuat kertas dari bambu
berasal dari Villa dan ide pembuatan plastik dari kentang ditawarkan
oleh Labib.
"Awalnya, kami masih tanda tanya, apa benar bisa,
soalnya hanya berdasar teori dan literatur. Lalu, kami praktikkan
sekaligus melakukan penelitian atas prosesnya. Kalau berhasil kenapa,
kalau tidak berhasil kenapa," kata Ben yang diiyakan kelima temannya.
Dari situlah mereka menyempatkan diri tiap hari berkutat di laboratorium
kimia sekolah mereka dan akhirnya berhasil.
Proses pembuatan
plastik dari kentang dan pembuatan kertas dari pelepah bambu ini
ternyata tidak terlalu rumit dan bisa dilakukan di rumah. Kepada
Warta Kota, tim ini sempat menunjukkan dan mempraktikkan cara pembuatannya di laboratorium kimia sekolah.
Proses pembuatan plastik kentang
Untuk
membuat plastik dari kentang, beberapa kentang mentah dicuci bersih,
lalu diparut hingga agak halus. Parutan kentang itu dicampur air
secukupnya dan diulek agar lebih halus. Setelah itu, parutan kentang
disaring untuk membuang airnya sehingga hanya tersisa endapan putih,
yakni sari pati kentang.
Sari pati kentang ini lalu dicuci lagi
dan kembali disaring. Tunggu hingga mengendap. Endapan berupa tepung
pati kentang ini lalu dicampur HCL atau asam cuka atau cuka dapur,
gliserin, dan air secukupnya. Lalu, campuran pati kentang, HCL,
gliserin, dan air ini dipanaskan di atas api sedang selama 15 menit
sambil terus diaduk. "Nanti hasilnya akan seperti gel berwarna putih,"
kata Ben.
Gel dari sari pati kentang ini lalu ditetesi NaOH
(natrium hidroksida) atau soda api, setetes demi setetes, lalu dites
dengan ditempelkan ke kertas lakmus warna pink. Jika kertas lakmus itu
berubah warna menjadi merah, tetesan soda api harus ditambah. "Sampai
kertas lakmusnya berwarna biru atau hijau," kata Ben.
Jika gel
yang ditetesi NaOH saat dites di kertas lakmus warna pink berubah
menjadi biru atau hijau, gel ini siap menjadi plastik. Gel lalu siap
dibentuk atau dituang di cetakan dan dijemur selama beberapa jam atau
paling lama sehari sampai mengering. Setelah mengering, gel itu berubah
menjadi plastik bening.
Kertas dari bambu
Proses
pembuatan kertas dari pelepah bambu juga cukup sederhana. Pelepah bambu
atau kulit pembalut batang bambu dicuci dan dipotong kecil-kecil, lalu
dicampur dengan NaOH (natrium hidroksida) atau soda api dan direbus di
atas api sedang selama dua jam. Sambil direbus, potongan pelepah bambu
itu diaduk dengan pengaduk kayu. "Kalau pakai pengaduk berbahan metal,
akan timbul sifat korosif, soalnya kan ada NaOH-nya," kata Vilia.
Setelah
dua jam direbus, potongan pelepah bambu kembali dibersihkan dan dicuci,
lalu dicampur dengan lem kertas secukupnya sambil diblender hingga
menjadi bubur kertas. Bubur kertas ini siap dicetak dengan
screen dan dibiarkan mengering beberapa jam. "Setelah kering, tinggal diambil dari
screen dan jadilah kertasnya," tutur Vilia.
Kertas
buatan Vilia dan kawan-kawan ini nyaris sama dengan kertas hasil daur
ulang. Kertas mereka berwarna coklat dan memiliki serat yang tebal.
"Kami sedang cari cara untuk membuatnya berwarna putih. Mungkin dicampur
dengan pemutih baju atau klorin," katanya. Selain membuat kertas dari
pelepah bambu dan bioplastik dari kentang, mereka juga menawarkan
pembuatan kertas dari alga merah atau ganggang laut. "Kami tahu dari
literatur bahwa kandungan seratnya tepat buat dijadikan kertas,"
ujarnya.
(bum)